Gelar Karya P5 SMA Ma’arif Karangmoncol, Nguri-uri Kabudayan Panginyongan

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek. Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dimensi profil pelajar Pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

Mengusung tema Kearifan Lokal, SMA Ma’arif Karangmoncol menggelar Gelar Karya Projek penguatan profil pelajar Pancasila, pada hari Senin, 6 Mei 2024, bertempat di halaman upacara SMA Ma’arif Karangmoncol. Dengan tema kecil “ Nguri-uri Budaya Penginyongan “ , Peserta Didik di arahkan dan diharapkan untuk dapat menggali segala potensi budaya benda, maupun budaya non benda yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Banyak sekali budaya yang memang hanya ada di Kabupaten Purbalingga. Seperti Kesenian Braen misalnya, yang lahir dan berkembang pada saat Syaikh Maulana Husain yang menyebarkan Agama Islam di daerah Rajawana dan sekitarnya.

Tak hanya itu, namun Ebeg, Calung Banyumasan, Lengger, Dames, Gejog Lesung, dan masih banyak budaya yang berhasil digali oleh peserta didik SMA Ma’arif Karangmoncol.

“ Kegiatan ini selain sebagai implementasi Kurikulum Merdeka, namun kami berharap lebih, bahwa peserta didik SMA Ma’arif Karangmoncol lebih mengenal budaya sendiri, merasa memiliki budaya sendiri, dan lebih jauh lagi mereka merasa bertanggungjawab nguri-uri budaya mereka sendiri, yang diwariskan dari nenek moyang mereka “, begitu kata Mohammad Syahdianto, S.Pd, selaku koordinator P5 SMA Ma’arif Karangmoncol.

Ditemui secara terpisah, kepala SMA Ma’arif Karangmoncol Toyibah,S.Kom mengungkapkan, bahwa sekolah akan semaksimal mungkin memberikan fasilitas terbaik guna mengembangkan segala potensi peserta didik dalam segala aspek.

“ Untuk gelar karya P5 tema kearifan lokal ini, kami sediakan panggung ukuran 8 x 6 meter, agar mereka leluasa bergerak mengeksplore secara maksimal kemampuan individu dan juga kelompok “, tandasnya.

Kebudayaan lokal Purbalingga sendiri merupakan kebudayaan yang dihasilkan dari segala cara pandang hidup, perilaku spiritual, dan juga norma yang berkembang dari zaman dahulu kala.

“ Wah ternyata anak – anak sudah mampu secara mandiri menggali, mengolah, kemudian mereka mengaplikasikan dalam sebuah tampilan yang luar biasa “, Kata Arnita Susilaningtyas, S.Pd selaku Waka Kurikulum.

“ Saya suka yang prosesi pernikahan, mulai dari siraman, begalan, kacar kucur, dan lain lain “ pungkasnya.

Saeef Al Millah / Div Humas SMA Ma’arif Karangmoncol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *