Istighosah Jumat Religi

Istighosah Jumat Religi: Menumbuhkan Spirit Spiritual di SMA Ma’arif Karangmoncol

Pada Jumat, 31 Oktober 2025, halaman SMA Ma’arif Karangmoncol dipenuhi suasana khidmat dan penuh keberkahan. Sejak pagi, para siswa, guru, serta tenaga kependidikan telah berkumpul rapi mengikuti kegiatan Istighosah Jumat Religi, salah satu agenda rutin sekolah yang menjadi bagian dari program pembiasaan religius setiap hari Jumat. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial keagamaan, melainkan juga wadah pembentukan karakter spiritual, kedisiplinan, dan kebersamaan di lingkungan sekolah.

Suasana dan Jalannya Kegiatan

Sekitar pukul 07.00 WIB, kegiatan dimulai dengan pembacaan tahlil dan istighosah bersama yang dipimpin oleh guru agama dan diikuti seluruh peserta dengan penuh kekhusyukan. Lantunan doa, istighfar, dan shalawat menggema di seluruh halaman sekolah, menciptakan atmosfer damai dan menenangkan hati. Siswa laki-laki duduk berbaris rapi di bagian depan, sementara siswi perempuan di sisi belakang, semua mengenakan pakaian muslim putih yang menambah kesan suci dan tertib.

Kegiatan istighosah dibuka dengan pembacaan surat Yasin, dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, keluarga, serta kelancaran proses belajar-mengajar di SMA Ma’arif Karangmoncol. Guru dan siswa bersama-sama memanjatkan harapan agar ilmu yang dipelajari menjadi ilmu yang bermanfaat, serta dijauhkan dari segala hal yang dapat menghalangi keberkahan dalam menuntut ilmu.

Makna dan Tujuan Kegiatan

Kepala SMA Ma’arif Karangmoncol dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembiasaan Jumat Religi, yang telah menjadi ciri khas sekolah dalam menanamkan nilai-nilai keislaman. Setiap Jumat, siswa diajak melakukan kegiatan keagamaan secara bergantian, seperti istighosah, khataman Al-Qur’an, dan kajian keislaman. Tujuannya bukan hanya meningkatkan keimanan, tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan, kebersamaan, serta rasa empati antarwarga sekolah.

“Pembiasaan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan istighosah menjadi momentum bagi siswa untuk belajar menenangkan diri, merenungkan perjalanan hidup, serta menguatkan doa di tengah tantangan belajar di era modern.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah menumbuhkan rasa cinta terhadap nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi dasar pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk lebih mengenal tradisi keagamaan yang penuh makna dan tidak terlepas dari budaya lokal yang santun.

Penutup

Kegiatan Istighosah Jumat Religi di SMA Ma’arif Karangmoncol menjadi cermin nyata bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk manusia berkarakter dan berakhlakul karimah. Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang makna kebersamaan, keikhlasan, dan doa, sekaligus membiasakan diri mengawali hari dengan zikir dan refleksi diri.

Di tengah arus modernisasi dan tantangan zaman, SMA Ma’arif Karangmoncol tetap konsisten menjaga tradisi keagamaan sebagai ruh pendidikan. Dengan demikian, kegiatan istighosah bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya nyata menanamkan nilai spiritual yang mendalam, agar seluruh warga sekolah senantiasa berada dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *