MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Lokasi | Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah |
Lingkup Pendidikan | SMA Maarif Karangmoncol |
Tujuan yang ingin
dicapai |
Setelah melaksanakan pembelajaran model problem based learning. Peserta didik dapat menyimpulkan sesorah. |
Penulis | Rima Winasih, S. Pd |
Tanggal | 15 November 2023 |
A. Judul
Penerapan Model Pembelajaran Problem Best Learning dengan Menggunakan Media Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Ketertarikan Peserta Didik pada Pembelajaran Sesorah Kelas XI
B. Pendahuluan
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang sulit bagi peserta didik, dibandingkan dengan keterampilan yang lain (menyimak, menulis, dan membaca). Selain membutuhkan mental, kemampuan, serta pengetahuan yang dimiliki peserta didik. keterampilan berbicara membutuhkan pengetahuan, ide serta membutuhkan keterampilan menyusun kalimat dengan baik dan benar sehingga dapat dipahami oleh orang lain yang mendengarkan atau menyimak. Selain hal tersebut, keterampilan berbicara juga membutuhkan ketertarikan terhadap materi yang dipelajari.
Salah satu materi Pelajaran Bahasa Jawa yang membutuhkan keterampilan berbicara adalah materi tentang sesorah. Pada materi tersebut terdapat 2 (dua) elemen yang dipelajari, yaitu menyimak dan berbicara. Sedangkan siswa merasa kesulitan untuk menggunakan Bahasa Jawa (krama) pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dilakukan guru cenderung kurang menarik, serta sarana yang belum merata di semua kelas. Guru cenderung menggunakan metode ceramah serta menggunakan buku paket saja. Dari hal tersebut menyebabkan peserta didik menjadi kurang tertarik dengan Pelajaran Bahasa Jawa, dan menyebabkan tidak tertarik untuk mempelajarinya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fadlielah, R. A. N. (2022), (1) terdapat kesalahan berbahasa pada tataran morfologi meliputi: prefiks, sufiks, dan konfiks; (2) terdapat kesalahan berbahasa pada bentuk leksikon; (3)terdapat kesalahan berbahasa pada bentuk ejaan; (4) faktor penyebab kesalahan berbahasa dalam menulis teks pidato berbahasa Jawa meliputi: rendahnya minat baca siswa, minimnya kaidah tentang kaidah penulisan bahasa Jawa, pengaruh bahasa ibu, kurangnya latihan dan waktu menulis teks pidato berbahasa Jawa, dan siswa kurang teliti saat membuat karangan; (5) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesalahan berbahasa dalam menulis teks pidato berbahasa Jawa meliputi: menumbuhkan minat penggunaan bahasa Jawa di kehidupan sehari-hari, memperbanyak latihan menulis karangan berbahasa Jawa, menambah waktu yang cukup saat siswa membuat karangan, dan menggunakan teknik koreksi tepat. Hasil dari penelitian ini setidaknya memberikan gambaran bagi guru dan referensi bagi siswa agar kelak dapat memproduksi teks pidato berbahasa Jawa lebih baik lagi dan terhindar dari kesalahan berbahasa yang kerap terjadi.
Maka dari itu, Penerapan Model Pembelajaran Problem Best Learning untuk Meningkatkan Ketertarikan Peserta Didik pada Pembelajaran Sesorah Kelas XI dilakukan di SMA Maarif Karangmoncol pada tanggal 15 November 2023.
C. Pembahasan
Strategi yang digunakan untuk meningkatkan motivasi peserta didik antara lain dengan merancang kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam hal ini guru mengembangkan modul ajar yang berpusat pada peserta didik. Proses pengembangan modul ajar yang berpusat pada peserta didik yaitu dengan guru menentukan kegiatan pembelajaran apa saja yang akan dilakukan dan dengan kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Sumber daya yang diperlukan dalam penentuanrancangan kegiatan yang berpusat pada peserta didik yakni kemampuan/ kompetensi guru dalam pengembangan modul ajar dan perancangan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik.
Pembelajaran yang dilakukan pada materi sesorah kelas XI (fase F) menggunakan media power point, selain itu materi juga bisa diakses melalui link flipbook, untuk memudahkan peserta didik membuka materi dimana saja hanya dengan handphone. Selain itu, pembelajaran dilakukan diawali dengan penanyakan pertanyaan pemantik, dilanjutkan dengan peserta didik mengerjakan soal pretest. Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki peserta didik tentang sesorah. Hasil yang didapatkan menjadi acuan guru untuk mengelompokan peserta didik berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.
Kegiatan inti dilakukan guru untuk menjelaskan pengertian, tujuan, struktur, dan cara membaca sesorah. Setelah menyimak penjelasan guru, peserta didik menganalisis isi sesorah yang telah disimak pada media power point. Hasil yang didapatkan peserta didik dipresentasikan di depan dan dikomentari oleh peserta didik lain. Peserta didik yang mempresentasikan hasil kelompok serta mengomentari hasil kelompok lain mendapatkan nilai. Dari nilai tersebut peserta didik menjadi termotivasi untuk bisa berbicara menggunakan Bahasa Jawa Krama. Pada akhir pembelajaran peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan pada hari tersebut. Selain itu, peserta didik juga mengerjakan soal post test, tujuannya adalah untuk mengetahui pemahaman yang diperoleh peserta didik setelah menerima penjelasan guru.
Urutan pembelajaran yang dilakukan diantaranya:
- Pertemuan ke 1
- Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Salah satu peserta didik memimpin berdoa
- Peserta didik dicek kesiapan untuk belajar
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan dilaksanakan
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
- Kegiatan Inti (70 menit)
- Orientasi Peserta Didik
- Peserta didik menerima pertanyaan pemantik
- Peserta didik mengerjakan soal pretest tentang sesorah pada google foam. (TPACK)
- Peserta didik menerima penjelasan guru tentang sesorah melalui media power point (TPACK)
- Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
- Membimbing Penyelidikan Individu Maupun Kelompok
- Peserta didik mengidentifikasi sesorah yang ditampilkan dalam video.
- Peserta didik dapat membuka materi yang disampaikan guru pada link/barcode yang disiapkan.
- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
- Peserta didik menyampaikan hasil sesorah yang disimak
- Peserta didik mengerjakan soal post test.
- Kegiatan Penutup (10)
- Peserta didik bersama guru menyampaikan simpulan materi secara singkat sebagai bentuk penguatan materi.
- Peserta didik memberikan respon terhadap kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sebagai bentuk refleksi.
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kegiatan pada pertemuan berikutnya.
- Peserta didik menjawab salam penutup dari guru.
Data yang didapatkan berdasarkan pre test dan post test yang dilakukan siswa didapatkan data sebagai berikut:
Hasil pretest masih terdapat banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah 10.
Hasil post test sudah banyak siswa yang mendapatkan nilai sempurna
D. Kesimpulan
Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik pada akhir pembelajaran dapat disimpulkan bahwa peserta didik senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan media flipbook, power point, canva video sesorah dan google form. Penggunaan model dan media tersebut dapat meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai tujuan pembelajaran, yaitu melalui model pembelajaran Problem Based Learning, setelah menyimak power point, canva video sesorah dan google form. Peserta didik dapat menyimpulkan sesorah yang disimak dengan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
E. Daftar Pustaka
Fadlielah, R. A. N. (2022). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM MENULIS TEKS PIDATO BERBAHASA JAWA PADA PESERTA DHIDHIK KELAS XI IPA 3 DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020. (https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/96546/)